Dari zaman dahulu sampai sekarang bahan material digunakan sebagai bahan/ material kehidupan manusia yang berhubungan seperti transportasi, rumah , pakaian ,komunikasi ,rekreasi , produk makanan dll.
awalnya manusia mengolah bahan yang primitif karena sejak zaman dulu pengetahuan masih terbatas seperti bahan batu, kayu, kulit, tanah dsb. pada 50 tahun terakhir ini scientis sudah menemukan sifat sifat bahan dan elemen yang berbeda .sehingga terciptanya bahan bahan yang berbeda
klasifikasi material teknik menjadi 6 :
• Logam
• Keramik
• Polimer
• Komposit
• Semikonduktor.
• Biomaterial.
|
NAMA MATERIAL |
DEFINISI |
SIFAT |
|
|
Logam adalah material yang dapat
dideformasi sehingga
banyak digunakan pada banyak konstruksi. |
·
daya hantar listrik yang tinggi ·
sifat konduktor yang baik ·
tahan terhadap temperatur
tinggi ·
mempunyai titik didih
tinggi, ·
keras, mengkilap ·
tidak tembus cahaya ·
dan tahan terhadap
temperatur tinggi |
|
Keramik |
Keramik merupakan campuran antara
unsur logam dan nonlogam, kebanyakan dalam bentuk oksida, nitrida dan karbida |
·
insulator terhadap
Listrik dan panas ·
lebih tahan pada
temperatur tinggi dan lingkungan yang berat daripada logam dan polymer ·
material ini keras
namun getas |
|
Polimer |
adalah molekul rantai panjang yang
mengandung beberapa ikatan mer yaitu sebuah molekul hidrokarbon tunggal
seperti etilen (C2H4). |
·
Density yang rendah ·
fleksibilitas yang tinggi |
|
Komposit |
merupakan material hasil kombinasi
dari dua material atau lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat
masing-masing material asalnya. |
·
Rasio kekuatan/berat yang tinggi. ·
Tahan benturan. ·
Stabilitas kimia/lingkungan. |
| SEMIKONDUKTOR |
Yang memiliki sifat-sifat listrik
ditengah-tengah antara konduktor dan insulator listrik. |
·
sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah ·
temperatur ruangan besifat sebagai konduktor |
|
Biomaterial |
diaplikasikan
sebagai bagian yang dipasang pada tubuh manusia untuk mengganti kan anggota
tubuh yang sakit atau rusak. |
·
harus tidak
bersifat toxic (beracun/ menghasil
kan zat beracun) ·
cocok dengan
jaringan tubuh (tidak mengakibatkan reaksi biologi yang merugikan) |
|
SIFAT MATERIAL |
PENJELASAN |
|
SIFAT
FISIK |
·
Warna Umumnya
semua bahan/material mempunyai warna yang khas. Contohnya: tembaga berwarna
merah, besi berwarna hitam, besi cor kelabu berwarna abu-abu, alumunium
berwarna keperakan, dan sebagainya. ·
Kepadatan (density) Yaitu berat bersatunya volume
beban. Kebalikan dari densitas adalah volume spesifik. Perkalian dari kedua
besaran ini diperoleh dari volume atom. Contohnya: massa jenis, berat jenis,
dan lain sebagainya.
|
|
SIFAT
THERMAL |
Kenaikan
temperatur pada saat akan menaikan getaran atom yang mengakibatkan ekspansi thermal kisi, sehingga terjadi
perubahan dimensi. Perubahan volume dengan berubahnya temperatur berperan
penting dalam proses-proses metalurgi seperti pengecoran dan perlakuan panas.
Contohnya: titik cair, dan titik lebur.
|
|
SIFAT
LISTRIK |
·
Berbagai sifat listrik dari
material adalah konduktivitas, koefisien temperatur dari tahanan, kekuatan
dielektrik, resistivitas dan lain sebagainya. ·
Konduktivitas listrik.
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan
pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah,
menghasilkan arus listrik. ·
Koefisien temperatur. Adalah
perubahan kapasitansi dengan suhu dinyatakan linear sebagai bagian per juta
derajat celcius, atau sebagai perubahan persen pada rentang suhu tertentu. ·
Kekuatan dielektrik. Merupakan
ukuran kemampuan suatu material untuk bisa tahan terhadap tegangan tinggi
tanpa berakibat terjadinya kegagalan. ·
Resistivitas. adalah kemampuan
suatu bahan untuk mengantarkan arus listrik yang bergantung terhadap besarnya
medan istrik dan kerapatan arus. Semakin besar resistivitas suatu bahan maka
semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk menimbulkan sebuah
kerapatan arus. |
|
SIFAT
MAGNETIK |
Sifat magnetik ini dapat
dibedakan menjadi 2 tipe, diantaranya yaitu : a)
Diamagnetik: yaitu tolak-menolak
dengan daerah magnet b)
Paramagnetik (feromagnetik): yaitu
tarik-menarik dengan daerah magnet
|
|
SIFAT
MEKANIS |
Kemanpuan
suatu bahan/material dalam menerima beban mekanis, baik beban statis maupun
beban dinamis. Contoh: ketangguhan, kelelehan, kekerasan, ketahanan mulur,
kekuatan tarik, dan lain sebagainya. Terdapat
acuan dan sifat mekanis yang menentukan spesifikasi standar material
tersebut. Data tersebut diperoleh dengan uji mekanis sesuai standar yang
ditentukan. Data tersebut hanya berlaku pada kondisi yang disebutkan, bila
material telah mengalami perlakuan tertentu, sifat mekanisnya dapat berubah.
Beberapa standar spesifikasi yang biasa digunakan, antara lain” ISO, SAE,
JIS, AISI, DIN
Beberapa spesifikasi sifat mekanis
yang dimiliki material yaitu: 1.
Strength
(kekuatan)
Yaitu
kemampuan material/bahan untuk menahan pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja
sampai pada batas kerusakan. Beberapa macam kekuatan logam dapat dibaca dalam
materi pengujian sifat mekanis logam. 2.
Stifness
(kekakuan)
yaitu kemampuan bahan untuk menahan
perubahan bentuk (deformasi) 3.
Elasticity
(elastisitas)
Yaitu
sifat bahan yang dapat kembali (regain)
kebentuk semula setelah deformasi terjadi, pada saat gaya luar atau beban
dihilangkan. 4.
Plasticity
(plastisitas)
Yaitu
sifat material yang tidak dapat kembali (retain)
kebentuk semula setelah deformasi dibawah beban pemanen. Sering disebut
dengan deformasi permanen. 5.
Ductility
(keliatan)
Yaitu
kemampuan bahan untuk menahan beban patah dan mudah dibentuk atau diolah
seperti pengerolan, penarikan, dan sebagainya. Semakin besar keliatan suatu
bahan maka semakin aman terhadap kemungkinan patah. Kelihatan pada umumnya
dinyatakan oleh regangan teknis sampai titik patah (break) dari suatu pengujian tarik. Besarnya kelihatan dinyatakan
dalam persentase perpanjangan dan persentase pengecilan luas. 6.
Menyatakan energi yang diabsorbsi
oleh bahan sampai titik patah, yaitu merupakan luas bidang bawah kurva
tegangan regangan. 7.
Kelelahan Patahan
lelah disebabkan oleh tegangan berulang dan juga dapat terjadi pada tegangan
kurang dari 1/3 kekuatan tarik statik pada bahan struktur pada konsentrasi
tegangan. Dalam keadaan dimana pemusatan tegangan diperhitungkan, mungkin
bahan akan putus pada tegangan yang lebih rendah. Jadi kelelahan memegang
utama dalam putusnya bahan secara mendadak pada penggunaan suatu struktur
atau komponen. Proses
terjadinya patah lelah, yaitu: tejadinya retakan awal, perambatan retakan
lelah, patahan static terhadap luas penampang sisa. Sedangkan untuk
mencegahnya maka perlu dilakukan pengawasan pada setiap prosesnya. 8.
Creep
(melar)
Beberapa
bahan dapat berdeformasi secara kontinu dan perlahan-perlahan dalam periode
waktu yang lama jika dibebani secara tetap. Deformasi semacam ini, yang
tergantung pada waktu disebut melar. 9.
Keausan Terjadi
karena adanya gesekan (friction) pada
bidang kontak saat sebuah komponen bergerak dengan tahanan. Jika hal tersebut
terjadi secara terus-menerus makan abrasi (pengikisan) akan berlanjut dan
merusak kelihatan komponen yang selanjutnya berkembang terus menjadi lebih
parah sampai suatu saat patah. 10.
Kekerasan Adalah
kemampuan bahan untuk menahan beban yang tinggi termasuk kemampuan logam
memotong logam yang lain.
|
|
SIFAT
KIMIA |
Ketahanan
suatu bahan/material terhadap lingkungan terutama dari sifat asam dan basa. Contoh:
ketahanan terhadap karat, ketahanan tehadap panas, beracun.
|
|
SIFAT
LOGAM |
Sebelumnya
telah dibahas penggolongan sifat-sifat dari sebuah material, baik untuk logam
maupun non-logam. Untuk material logam, terdapat beberapa sifat-sifat yang
penting, antara lain: 1. Malleability (mampu tempa) Yaitu
kemampuan logam untuk ditempa. Logam mempunyai sifat yang mampu dibentuk
dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa tejadi retak
pada permukaannya, misalnya dengannya hammer (palu). 2. Machinibility Yaitu
kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya: dengan mesin
bubut, milling, dan lain sebagainya 3. Strenght (kekuatan) Yaitu
kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak. 4. Toughness (sifat ulet) Yaitu
kemampuan suatu logam untuk menahan deformasi. 5. Hardness (kekerasan) Yaitu
ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa
bola baja, intan piramida, dll 6. Weldability (mampu las) Merupakan
kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrik
maupun dengan las karbit (las) 7. Corrosiaon resistance (tahan korosi) Yaitu
kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban
udara, zat-zat kimia, dll 8. Tahan impact Sifat
yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut 9. Ductility (mampu tarik) Yaitu
kemampuan logam untuk membentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa
menunjukkan gejala-gejala putus. Contoh dari gejala putus yakni adanya
pengecilan permukaan penampang pada salah satu sisi. |
DARTAR PUSTAKA
[1] MATERIAL ELECTROTEKNIK PAK EEN
[2]https://www.xometry.com/resources/3d-printing/composite/








