• RSS
  • Facebook
  • Twitter
Comments

guys aku rekomendasiin buku yang aku baca dari dispupsida bandung yang berjudul "Rahasia jadi seleb di blog" didalamnya berbagai permasalahan dan tips and trick agar jadi sukses blogger di tahun 2025 ini apa blog masih relevan ya? jawabannya masih , bahkan sekarang semakin canggih karena ada kehadiran AI , bisa kita kombinasikan jadi supercanggih .
[...]

Categories:
Comments

Kefir adalah minuman fermentasi yang kaya probiotik, biasanya terbuat dari susu atau air gula, yang mengandung bakteri dan ragi baik. Di dunia peternakan, kefir mulai populer sebagai alternatif alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan, menyehatkan pencernaan, dan bahkan mempercepat pertumbuhan. Artikel ini akan membahas pengenalan kefir, manfaat utamanya, dan mengapa kamu sebagai peternak harus mempertimbangkannya sebagai solusi alami sehari-hari.

(CTA: Baca juga → Cara Membuat Kefir untuk Ayam Bangkok)

[...]

Comments

 

 contoh soal

 

 

                          

  1. Aspek Teknis Proyek
    • Peraturan terkait standar teknis proyek, spesifikasi material, metode kerja, serta prosedur pelaksanaan yang harus dipatuhi.
    • Mengacu pada standar nasional dan internasional seperti SNI (Standar Nasional Indonesia), ISO, atau regulasi teknis lainnya.
  2. Aspek Hukum Proyek
    • Hukum dan regulasi yang mengatur pelaksanaan proyek, termasuk perizinan, kepatuhan terhadap undang-undang ketenagakerjaan, dan peraturan lingkungan hidup.
    • Mengacu pada UU Jasa Konstruksi, KUH Perdata, dan peraturan perundangan lain yang relevan.
  3. Hak dan Kewajiban Kontraktor, Supplier, Klaim, dan Perselisihan
    • Aturan terkait hak dan kewajiban pihak yang terlibat dalam proyek, termasuk kontraktor, subkontraktor, dan pemasok (supplier).
    • Mekanisme penyelesaian klaim dan perselisihan jika terjadi sengketa antara para pihak.
    • Bisa merujuk pada kontrak kerja, FIDIC (jika proyek berskala internasional), serta mekanisme arbitrase atau litigasi jika terjadi sengketa.

Jadi, peraturan yang berlaku dalam proyek mencakup aspek teknis, hukum, serta hak dan kewajiban pihak-pihak terkait, termasuk penyelesaian klaim dan perselisihan.

 

[...]

Categories:
Comments

 


Pendahuluan

Instrumentasi biomedika merupakan bidang yang menggabungkan teknik elektro dan medis untuk mengembangkan alat kesehatan yang lebih canggih. Pemahaman tentang listrik dan sistem kendali menjadi dasar penting dalam teknologi medis modern. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep dasar listrik, sistem kendali, dan sensor yang berperan dalam dunia biomedis.


1. Hukum Ohm dan Kirchhoff: Dasar Aliran Listrik

Hukum Ohm

Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan. Secara matematis:

V=I×RV = I \times R

di mana:

  • V = Tegangan (Volt)
  • I = Arus listrik (Ampere)
  • R = Hambatan listrik (Ohm)

Hukum Kirchhoff

  • Hukum Kirchhoff 1 (Hukum Arus Kirchhoff): Total arus yang masuk ke sebuah simpul dalam rangkaian sama dengan total arus yang keluar.
  • Hukum Kirchhoff 2 (Hukum Tegangan Kirchhoff): Dalam loop tertutup, jumlah total tegangan sama dengan nol.

2. Rangkaian Seri dan Paralel

Rangkaian Seri

Komponen listrik tersusun dalam satu jalur, sehingga arus yang mengalir tetap sama. Hambatan total dihitung dengan:

Rtotal=R1+R2+R3+...R_{\text{total}} = R_1 + R_2 + R_3 + ...

Rangkaian Paralel

Komponen tersusun dalam cabang-cabang terpisah, memungkinkan arus bercabang. Hambatan total dihitung dengan:

1Rtotal=1R1+1R2+1R3+...\frac{1}{R_{\text{total}}} = \frac{1}{R_1} + \frac{1}{R_2} + \frac{1}{R_3} + ...

3. Jenis-Jenis Catu Daya

Catu daya adalah sumber energi listrik bagi perangkat elektronik dan biomedis. Jenis-jenisnya meliputi:

  • Catu Daya AC: Menggunakan tegangan bolak-balik, seperti dari PLN.
  • Catu Daya DC: Menghasilkan tegangan searah, banyak digunakan dalam perangkat medis.
  • Catu Daya Switching: Mengubah tegangan dengan efisiensi tinggi menggunakan teknik switching.
  • Catu Daya Linear: Menghasilkan tegangan stabil dengan bantuan transformator dan regulator.

4. Komponen Elektronika dalam Alat Biomedis

Komponen yang sering digunakan dalam perangkat medis meliputi:

  • Komponen Pasif: Resistor, kapasitor, induktor.
  • Komponen Aktif: Transistor, dioda, IC (Integrated Circuit).
  • Sensor dan Aktuator: Sensor suhu, cahaya, motor, relay.

5. Sistem Kendali dalam Teknologi Medis

Sistem Kendali Open Loop vs Closed Loop

  • Open Loop: Sistem tanpa umpan balik, misalnya pemanas listrik.
  • Closed Loop: Sistem dengan umpan balik, misalnya AC otomatis yang menyesuaikan suhu.

Diagram Blok Sistem Kendali

Sistem kendali dalam alat medis terdiri dari:

  • Sensor: Mendeteksi parameter fisik seperti suhu atau tekanan darah.
  • Kontroler: Memproses data dan memberikan perintah.
  • Aktuator: Mengubah sinyal kontrol menjadi aksi, misalnya motor pada pompa infus.
  • Plant: Objek yang dikendalikan, seperti pasien atau alat kesehatan.

6. Sensor Analog dan Digital dalam Perangkat Medis

Sensor berperan penting dalam dunia medis, seperti:

  • Sensor Analog: Menghasilkan sinyal kontinu, misalnya sensor suhu tubuh.
  • Sensor Digital: Menghasilkan sinyal diskrit (biner 0 dan 1), misalnya sensor denyut jantung.

Kesimpulan

Pemahaman tentang dasar-dasar listrik, sistem kendali, dan sensor sangat penting dalam pengembangan alat kesehatan. Dengan teknologi yang terus berkembang, instrumentasi biomedika menjadi kunci utama dalam inovasi di dunia medis, memberikan solusi lebih canggih dan akurat dalam perawatan pasien.


Blog ini bisa ditambahkan ilustrasi atau contoh aplikasi dalam bidang biomedika. Apakah ada hal lain yang ingin ditambahkan? 😊

[...]

Categories:
Comments

 


[...]

Categories:
Comments

Dari zaman dahulu sampai sekarang bahan material digunakan sebagai bahan/ material kehidupan manusia yang berhubungan seperti transportasi, rumah , pakaian ,komunikasi ,rekreasi , produk makanan dll.

awalnya manusia mengolah bahan yang primitif karena sejak zaman dulu pengetahuan masih terbatas seperti bahan batu, kayu, kulit, tanah dsb. pada 50 tahun terakhir ini scientis sudah menemukan sifat sifat bahan dan elemen yang berbeda .sehingga terciptanya bahan bahan yang berbeda


klasifikasi material teknik menjadi 6 :

       Logam

       Keramik

       Polimer

       Komposit 

       Semikonduktor. 

       Biomaterial.














NAMA MATERIAL

DEFINISI

 

 

 

 

 

 

SIFAT

 

 

 

 

Logam adalah material yang dapat dideformasi sehingga banyak digunakan pada banyak konstruksi.

·         daya hantar listrik yang tinggi

·         sifat konduktor yang baik

·         tahan terhadap temperatur tinggi

·         mempunyai titik didih tinggi,

·          keras, mengkilap

·         tidak tembus cahaya

·         dan tahan terhadap temperatur tinggi

Keramik

Keramik merupakan campuran antara unsur logam dan nonlogam, kebanyakan dalam bentuk oksida, nitrida dan karbida

·         insulator terhadap Listrik dan panas

·         lebih tahan pada temperatur tinggi dan lingkungan yang berat daripada logam dan polymer

·         material ini keras namun getas

Polimer

adalah molekul rantai panjang yang mengandung beberapa ikatan mer yaitu sebuah molekul hidrokarbon tunggal seperti etilen (C2H4). 

·         Density yang rendah

·         fleksibilitas yang tinggi

Komposit

merupakan material hasil kombinasi dari dua material atau lebih, yang sifatnya sangat berbeda dengan sifat masing-masing material asalnya.

·         Rasio kekuatan/berat yang tinggi.

·         Tahan benturan.

·         Stabilitas kimia/lingkungan.

SEMIKONDUKTOR

Yang memiliki sifat-sifat listrik ditengah-tengah antara konduktor dan insulator listrik.

·         sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah

·         temperatur ruangan besifat sebagai konduktor

Biomaterial

diaplikasikan sebagai bagian yang dipasang pada tubuh manusia untuk mengganti kan anggota tubuh yang sakit atau rusak.

·         harus tidak bersifat toxic (beracun/ menghasil kan zat beracun)

·         cocok dengan jaringan tubuh (tidak mengakibatkan reaksi biologi yang merugikan)

 

 

 

 

 

 

 

SIFAT MATERIAL

PENJELASAN

SIFAT FISIK

·         Warna

Umumnya semua bahan/material mempunyai warna yang khas. Contohnya: tembaga berwarna merah, besi berwarna hitam, besi cor kelabu berwarna abu-abu, alumunium berwarna keperakan, dan sebagainya.

·         Kepadatan (density)

Yaitu berat bersatunya volume beban. Kebalikan dari densitas adalah volume spesifik. Perkalian dari kedua besaran ini diperoleh dari volume atom. Contohnya: massa jenis, berat jenis, dan lain sebagainya.

  • Ukuran dan bentuk (dimensi). Setiap bahan atau material pasti memiliki bentuk dan ukurannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan.

 

SIFAT THERMAL

      Kenaikan temperatur pada saat akan menaikan getaran atom yang mengakibatkan ekspansi thermal kisi, sehingga terjadi perubahan dimensi. Perubahan volume dengan berubahnya temperatur berperan penting dalam proses-proses metalurgi seperti pengecoran dan perlakuan panas. Contohnya: titik cair, dan titik lebur.

 

SIFAT LISTRIK

·         Berbagai sifat listrik dari material adalah konduktivitas, koefisien temperatur dari tahanan, kekuatan dielektrik, resistivitas dan lain sebagainya.

·         Konduktivitas listrik. Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-ujung sebuah konduktor, muatan-muatan bergeraknya akan berpindah, menghasilkan arus listrik.

·         Koefisien temperatur. Adalah perubahan kapasitansi dengan suhu dinyatakan linear sebagai bagian per juta derajat celcius, atau sebagai perubahan persen pada rentang suhu tertentu.

·         Kekuatan dielektrik. Merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk bisa tahan terhadap tegangan tinggi tanpa berakibat terjadinya kegagalan.

·         Resistivitas. adalah kemampuan suatu bahan untuk mengantarkan arus listrik yang bergantung terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus. Semakin besar resistivitas suatu bahan maka semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk menimbulkan sebuah kerapatan arus.

SIFAT MAGNETIK

Sifat magnetik ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe, diantaranya yaitu :

a)        Diamagnetik: yaitu tolak-menolak dengan daerah magnet

b)       Paramagnetik (feromagnetik): yaitu tarik-menarik dengan daerah magnet

 

SIFAT MEKANIS

            Kemanpuan suatu bahan/material dalam menerima beban mekanis, baik beban statis maupun beban dinamis. Contoh: ketangguhan, kelelehan, kekerasan, ketahanan mulur, kekuatan tarik, dan lain sebagainya.

 

Terdapat acuan dan sifat mekanis yang menentukan spesifikasi standar material tersebut. Data tersebut diperoleh dengan uji mekanis sesuai standar yang ditentukan. Data tersebut hanya berlaku pada kondisi yang disebutkan, bila material telah mengalami perlakuan tertentu, sifat mekanisnya dapat berubah. Beberapa standar spesifikasi yang biasa digunakan, antara lain” ISO, SAE, JIS, AISI, DIN

 

Beberapa spesifikasi sifat mekanis yang dimiliki material yaitu:

1.       Strength (kekuatan)

Yaitu kemampuan material/bahan untuk menahan pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja sampai pada batas kerusakan. Beberapa macam kekuatan logam dapat dibaca dalam materi pengujian sifat mekanis logam.

2.       Stifness (kekakuan)

yaitu kemampuan bahan untuk menahan perubahan bentuk (deformasi)

3.       Elasticity (elastisitas)

Yaitu sifat bahan yang dapat kembali (regain) kebentuk semula setelah deformasi terjadi, pada saat gaya luar atau beban dihilangkan.

 

4.       Plasticity (plastisitas)

Yaitu sifat material yang tidak dapat kembali (retain) kebentuk semula setelah deformasi dibawah beban pemanen. Sering disebut dengan deformasi permanen.

5.       Ductility (keliatan)

Yaitu kemampuan bahan untuk menahan beban patah dan mudah dibentuk atau diolah seperti pengerolan, penarikan, dan sebagainya. Semakin besar keliatan suatu bahan maka semakin aman terhadap kemungkinan patah. Kelihatan pada umumnya dinyatakan oleh regangan teknis sampai titik patah (break) dari suatu pengujian tarik. Besarnya kelihatan dinyatakan dalam persentase perpanjangan dan persentase pengecilan luas.

6.       Menyatakan energi yang diabsorbsi oleh bahan sampai titik patah, yaitu merupakan luas bidang bawah kurva tegangan regangan.

7.       Kelelahan

Patahan lelah disebabkan oleh tegangan berulang dan juga dapat terjadi pada tegangan kurang dari 1/3 kekuatan tarik statik pada bahan struktur pada konsentrasi tegangan. Dalam keadaan dimana pemusatan tegangan diperhitungkan, mungkin bahan akan putus pada tegangan yang lebih rendah. Jadi kelelahan memegang utama dalam putusnya bahan secara mendadak pada penggunaan suatu struktur atau komponen.

Proses terjadinya patah lelah, yaitu: tejadinya retakan awal, perambatan retakan lelah, patahan static terhadap luas penampang sisa. Sedangkan untuk mencegahnya maka perlu dilakukan pengawasan pada setiap prosesnya.

8.       Creep (melar)

Beberapa bahan dapat berdeformasi secara kontinu dan perlahan-perlahan dalam periode waktu yang lama jika dibebani secara tetap. Deformasi semacam ini, yang tergantung pada waktu disebut melar.

9.       Keausan

Terjadi karena adanya gesekan (friction) pada bidang kontak saat sebuah komponen bergerak dengan tahanan. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus makan abrasi (pengikisan) akan berlanjut dan merusak kelihatan komponen yang selanjutnya berkembang terus menjadi lebih parah sampai suatu saat patah.

10.   Kekerasan

Adalah kemampuan bahan untuk menahan beban yang tinggi termasuk kemampuan logam memotong logam yang lain.

 

SIFAT KIMIA

Ketahanan suatu bahan/material terhadap lingkungan terutama dari sifat asam dan basa.

Contoh: ketahanan terhadap karat, ketahanan tehadap panas, beracun.

 

SIFAT LOGAM

Sebelumnya telah dibahas penggolongan sifat-sifat dari sebuah material, baik untuk logam maupun non-logam. Untuk material logam, terdapat beberapa sifat-sifat yang penting, antara lain:

1.      Malleability (mampu tempa)

Yaitu kemampuan logam untuk ditempa. Logam mempunyai sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa tejadi retak pada permukaannya, misalnya dengannya hammer (palu).

2.         Machinibility 

Yaitu kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya: dengan mesin bubut, milling, dan lain sebagainya

3.         Strenght (kekuatan)

Yaitu kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak.

4.         Toughness (sifat ulet)

Yaitu kemampuan suatu logam untuk menahan deformasi.

5.         Hardness (kekerasan)

Yaitu ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa bola baja, intan piramida, dll

6.         Weldability (mampu las)

Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrik maupun dengan las karbit (las)

7.         Corrosiaon resistance (tahan korosi)

Yaitu kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara, zat-zat kimia, dll

8.         Tahan impact

Sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut

9.         Ductility (mampu tarik)

Yaitu kemampuan logam untuk membentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa menunjukkan gejala-gejala putus. Contoh dari gejala putus yakni adanya pengecilan permukaan penampang pada salah satu sisi.

              

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 




 

DARTAR PUSTAKA

[1] MATERIAL ELECTROTEKNIK PAK EEN

[2]https://www.xometry.com/resources/3d-printing/composite/

[...]

Categories: